Kamis, 18 Agustus 2011

MENINGKATKAN KUANTITAS DAN KUALITAS MUSIK DI INDONESIA

Percaya nggak percaya, musik mempunyai peranan yang amat penting bagi kehidupan kita. Dapat kita bayangkan, apa jadinya Negara kita ini tanpa adanya suatu musik.

Dengan musik kita dapat membuat hari-hari kita lebih berwarna dan lebih bersemangat, tidak hampa ataupun kosong, seperti sebuah sayuran, rasanya sangat hambar jika tidak di campurkan dengan garam.
Saya berpendapat bahwa musik itu indah, karena dengan musik, kita dapat menciptakan kedamaian, menciptakan kasih-sayang, dan bahkan dapat meluluhkan hati seseorang yang sekalipun keras seperti batu. Adapun pendapat dari Aristoteles menyatakan bahwa musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.
Marilah kita bertanya pada diri sendiri, adakah perasaan dimana musik adalah aktivitas manusia? Jawaban logisnya "ya iya lah", tanpa ada bentuk aktivitas manusia, tidak mungkin ada bunyi musikal atau karya musik yang tercipta. Pendek kata, apa itu musik, pada dasarnya merupakan aktivitas manusia. Nah, kalau begitu, ketika kita makan adalah musik, ketika kita naik angkot adalah musik, ketika kita mandi adalah musik, begitukah?
Artinya musik tidak hanya sebuah kumpulan produk atau objek, tetapi dalam hal ini lebih dipandang sebagai suatu simbol, lambang, yaitu "mengatakan sesuatu tentang sesuatu", jadi musik berhadapan dengan makna dan pesan untuk diresapkan. Makna dan pesan tersebut bisa dipengaruhi oleh konteks saat manusia berkarya, baik itu tujuannya, audiens ataupun yang lainnya.
Dari penjelesan kata-kata yang telah di tulis di atas, muncul suatu pertanyaan di sini, lantas bagaimanakah perkembangan musik yang ada di Negara kita ini?” Memang di era ini, musik sangat berkembang pesat dan telah mengeluarkan aliran-aliran musik terbaru. Seperti pop, jass, melayu, dan lain-lain. Dari situlah banyak band-band atau boys band pendatang baru yang bermunculan. Hal itu pun sangat mendukung bagi meningkatnya suatu karya musik dan member warna baru di blantika musik Indonesia. Tapi yang jadi mengkhawatirkan dari hal tersebut yaitu timbul kerusuhan dan sampai menelan korban jiwa. Pada saat itu terjadi, apa yang harus dilakukan aparat penegak hukum? Tidak ada, mereka hanya diam saja seperti kutu. Mereka tidak bisa menanganinya secara tegas, jika ada masalah sedikit langsung mencari kambing hitam layaknya anjing yang kelaparan.
Kita ambil saja contoh seperti peristiwa berdarah yang merenggut teman-teman kita pada konser Beside di Bandung. Apa yang mereka perbuat kepada penonton waktu terjadi kerusuhan. Mereka seperti anjing yang haus darah. Mengeroyok orang-orang seenak hatinya sendiri.
Gimana mau tidak ada kerusuhan, konser berdarah kemarin itu karena venue sudah penuh sesak. Jadi menurut saya, toh wajar. Sudah tau penuh kok penonton masih boleh masuk. Hal ini menunjukkan bahwa orang Indonesia sangat serakah demi mendapatkan banyak keuntungan.
Dari sini kita punya pencerminan bahwa penegak hukum dan juga pemerintah tidak pernah serius menyikapi yang ada di Negara kita ini. Jadi perintah harus mengambil sikap yang tegas terhadap masalah mengenai kasus yang menelan korban jiwa tersebut dan juga tentang pembajakan. Kan banyak tu pembajakan di mana-mana, nah dari situ mulailah mengambil keputusan dan selesaikan dengan segera agar industry musik Indonesia maju tanpa adanya suatu persoalan yang dapat mengancam dan mengkhawatirkan bagi musik di Inonesia.
Bagi kita,  sebagai generasi muda kita perlu memajukan kuantitas,dan kualitas musik Indonesia. Meski aliran berbeda tapi hati kita tetap pada satu tujuan, yaitu dengan meningkatkan musik Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar