Sabtu, 08 Oktober 2011

Hanya Sebuah Bayangan Semu


Suatu hari, Rina bersama teman sekelasnya mengadakan study tour ke sebuah hutan. Di sana mereka di tuntut untuk meneliti spesies tumbuhan-tumbuhan langka. Mereka di pandu oleh pak Suryo yang merupakan salah satu penduduk di daerah tersebut. Setelah pak Suryo memberikan pengarahan, mereka pun mulai masuk ke daerah hutan. Mereka pun bertanya-tanya mengenai tumbuhan yang ada di sana dengan pak Suryo. Tak terasa ternyata mereka sudah berjalan sejauh 1250 m. Rina dan teman-temannya sudah merasa kelelahan. Untungnya di penghujung jalan ada sebuah posko, mereka pun memutuskan untuk beristirahat di sana.

Sepuluh menit berlalu begitu cepat, mereka pun memutuskan untuk mengakhiri penelitian dan menuju ke luar area hutan. Namun ternyata, cuaca saat itu tidak mendukung untuk melanjutkan perjalanan. Mereka akhitnya menunggu beberapa menit sampai hujan berhenti. Sembari  menunggu berhentinya hujan, mereka pun sempat berfoto di posko itu dan tak terasa hujan pun berhenti dan mereka pun kembali melanjutkan perjalanan. Tidak jauh dari posko tersebut, Rina melihat ada sebuah gang kecil yang di dalamnya terdapat tumbuhan yang sangat jarang di lihatnya. Karena merasa penasaran dengan gang dan tumbuhan itu, dia pun masuk ke gang itu tanpa diketahui oleh teman sekelasnya. Semua teman sekelasnya dan juga pak Suryo, terus berjalan sampai pada akhirnya setelah mereka sampai di luar area hutan, mereka pun baru menyadari bahwa teman mereka yang bernama Rina tidak bersama mereka. Semuanya panic mencari Rina. Sementara Rina yang berada di gang itu, dia sedang asyik mengambil gmbr tumbuhan itu.

“Asyik, akhirnya aku dapatkn juga tumbuhan ini.” Katanya dengan begitu kegirangan.
“Teman-teman, lihat tumbuhan ini, begitu unik kan??” kata Rina sambil di dalam hati dia baru menyadari bahwa dia di tinggal dari rombongannya.
“Teman-teman, kemana kalian?” ia terus mencari

Tidak ada satu orang pun menyahut pembicaraannya. Ia semakin panic dan takut karna pada saat itu yang terdengar Cuma suara kelelawar.

“Gimana ini, aku takot kali, mana di sini gak ada sinyal lagi, kyk mana caranya aku mintag bantuan biar bisa  keluar dari hutan ini??”  tanyanya dalam hati sambil terus berjalan mencari jln keluar.

 Hari pada saat itu sudah mulai petang, dan suasana hutan semakin terlihat menyeramkan. Dia pun berdo’a dalam hati semoga dirinya dapat keluar dari hutan itu. Ia menangis sangkin takutnya dirinya berada di hutan itu sendirian. Karena Rina banyak berhalusinasi tentang hantu, jadi sepintas ia seperti melihat sosok bayangan perempuan yang berambut panjang dan memakai baju putih seakan ingin mencekik dirinya.

Sementara itu teman sekelas dan juga guru Rina, terus mencari Rina, walaupun pada saat itu keadaan hutan sangat gelap. Untung saja mereka telah membawa senter dari rumah. Saat itu salah seorang teman Rina yang bernama Cika, mendengar sebuah tangisan di gang kecil itu.

“Teman-teman, kayaknya di gang itu aku dengar suara tangisan deh, coba lihat ke arah sana yuk.” Ajak Cika.

Semuanya langsung masuk ke gang kecil itu dan akhirnya mereka pun berhasil nemui Rina. Tapi sayangnya pada saat ditemukan, Rina tampak pingsan karena sangkin takutnya. Mereka pun segera membawa Rina menuju keluar hutan. Setelah sampai di luar hutan, Rina langsung di bawa masuk ke dalam bus. Dan di dalam bus, guru-guru dan teman-temannya pun menenangkan Rina.

Semua masalah telah selesai, akhirnya Rina bersama rombongan memutuskan untuk pulang. Dan perjalanan ini pun menjadi  sebuah perjalanan yang tak akan di lupakan oleh Rina.

0 komentar:

Posting Komentar