Senin, 12 Oktober 2015

Jejak Kaki Sang Pemimpi



Sebuah impian yang kami ukir besama selama 2 tahun yang mungkin juga mengisi gelas pengetahuan kami. Yang kini telah menjadi memori putih abu-abu yang begitu indah dan yang akan meneteskan air mata kala kami mengenangnya beberapa tahun mendatang.
Rasanya Allah begitu adil telah mempertemukan kami semua dalam satu ruangan, menyatukan watak-watak yang penuh ego, keinginan menang sendiri, keras kepala, dsb. Kerinduan itu akan terasa kala mengingat, “Halo...,passwordnya : sudah tepat...sudah tepat”. Itu adalah password yang kami rancang untuk menjawab satu kata yang keluar dari mulut Pak Tepundu, kata itu adalah “Halo”.
Tak bisa melupakan kenarsisan seorang Darma, “Yang paling ganteng di kelas ini kan aku”. Kata-kata itu yang selalu ia ucap saat tak ada guru di kelas. Sang ustadzah yang selalu memotivasiku saat aku lagi down si Erfi. Semangat pantang menyerahnya Novit (So Easy!! So Easy!!). Yang paling ribut di kelas “Abdi dan Iyut”, merekalah yang selalu mewarnai ruangan dengan sejuta celotehan dan tawa yang super lebay, ruangan sunyi tanpa adanya mereka. Dan Saya sendiri, yang mereka sebut kakak tertua yang cerewet dan imut-imut (hehe, yang baca ini, jangan sirik atau iri ya J). Dia selalu mengambil jalan tengah untuk menyelesaikan masalah dengan kewibawaannya dan juga paling banyak makan, cc : Danu. Kami juga punya aktor yang aktingnya sangat memukau dan tak diragukan lagi, siapa lagi kalau bukan si “Abdi”. Ya, sangkin memukaunya, salah seorang dari teman kami menjadi korbannya. Dia gak bakalan berhenti sebelum korbannya benar-benar meneteskan air mata (huhu...). Terkhusus buat Iyut, lebih hati-hati lagi menjaga barangnya, jangan sampai lengah terambil oleh sweaper. (Haha, tapi tenang pemirsa, ini semua hanya candaan).
Selain aktor, kami juga punya sang atlit yang terkenal seantero sekolah, sebut saja si Rezky atau Acong.
Sebagai manusia biasa, tak bisa kami pungkiri bahwa 2 tahun bersama telah menumbuhkan benih-benih Cinta. Ini dia, kisah cinta Galih dan Ratna-nya Zudy dan Fadhil serta Ulfa dan Febryan.”(Semoga tetap langgeng ya, sampai kakek-nenek. Loh?? :|)
Ada lagi 2 sejoli yang melengkapi performe muspus atau sang musisi, ada si Adzan atau biasa kami panggil dengan sebutan komadun sebagai pemain zimbe dan si Fawwaz sebagai pianis. Mereka adalah pemain zimbe dan pianis terbaik sepanjang masa.(Haha, lebay :)). Gaya sok coolnya “Tommy Tua Saut”, si bapak tua dan suara merdunya Loly.
Di kelas, kami juga punya sang business girl cc : Winda. Dia ini bisa di bilang, hidup tanpa beban. Berkata seperti itu lantaran ketika ada tugas yang menumpuk sekalipun di depan matanya, ya She don’t care. Dia tetap berbisnis ria dan hobinya adalah jalan-jalan alias shopping. :D
Eakk, di akhir perjalanan barulah si Ikhsan buka mulut juga.(Aduh, san...san... D)
Kata-kata puitisnya Rizky yang bisa dibilang menyaing-nyaingi sang penulis novel yang handal dan kebetulan juga salah satu idolaku di dunia menulis yaitu Kak Asma Nadia. Lalu, “Haahaaciimm”, bersin sepanjang masanya Irfan (you’re professor).
Ini dia manusia terseksi yang cetar membahana badai halilintar, dia adalah si Faisal. The sexy voice, we like the way you look. Bapak ketua kelas sekaligus politisi cc : Pak Kevin. Sang pelawak yang sekarang lebih suka menyendiri si Sofyan. Si jail Zudy yang tingkat kejailannya sudah mencapai level akut berat. Ada lagi yang membuat kami heran karena selalu galau dan dengan adanya itu pula kami menjulukinya dewa galau cc : Fikry. Realistis dikit dong Fik, jangan gara-gara hal sepele, sekolahnya jadi berantakan. So, move on and open your eye.
Ada juga si Geby yang tak henti-hentinya belajar. Suara cemprengnya si Noni yang menggelegar seantero kelas IA 1. Yang paling centil dan suka berpindah-pindah tempat seperti zaman manusia purba, si Eka. Ada si Dhini si cantik yang juga pendiam. Pelit tapi kdang-kadang baik, siapa lagi kalo bukan si Albert dan Indra. Dhevi si behel yang suka cerita serta Anisah atau Asep, cewek yang cerewet tapi tegas. Ada juga loh yang menjadi google translatenya kami semua, si Yoseph (Maaf Oceph, kami sering ngerepoti :)).
Sang arsitek handal cc : Fadil yang sering menerima job dari kelas lain jika mereka ada tugas menggambarkan pola perspektif. Dan si Weny yang ahli memasak. Yang terakhir adalah si Nuraisyah atau biasa kami panggil dengan sebutan “Wew”, yang selalu dijaili anak-anak IA 1. Walau selalu dijaili, dia tetap tersenyum. Namun, ia pindah sekolah saat kelas XII. Sekalinya gak ada si Wew, jadi kecarian karena gak ada lagi yang bisa jadi korban bully anak-anak IA 1.(Haha, kasian si Wew, yang sabar ya wew :D).
Inilah sekilas kisah kami yang telah terukir dalam sanubari kami masing-masing. Rasanya kisah ini tak lengkap tanpa adanya dukungan dan didikan dari sang mama tercinta kami yaitu Bu Mai. Terima kasih telah mengisi gelas kosong kami. Telah membuat hari-hari kami penuh warna dan makna. Semoga di lain kesempatan kita semua dapat berkumpul dan bertemu kembali. Bernostalgia mengenang saat indah di putih abu-abu.
Cita-cita kita telah menyambut kita di depan mata. Mari kita raih dan capai apa yang telah kita cita-citakan. Namun, berjanjilah, di mana pun kita berada, ingatlah hari-hari indah itu. Ingatlah kenangan indah di putih abu-abu. Bawalah dia, ke mana pun kamu berada, agar kau tak melupakannya. Sukses selalu buat Keluarga IA 1 2013.

                                   Salam Hangat
(Keluarga IA 1)