Suatu hari, Rina bersama teman
sekelasnya mengadakan study tour ke sebuah hutan. Di sana mereka di tuntut
untuk meneliti spesies tumbuhan-tumbuhan langka. Mereka di pandu oleh pak Suryo
yang merupakan salah satu penduduk di daerah tersebut. Setelah pak Suryo
memberikan pengarahan, mereka pun mulai masuk ke daerah hutan. Mereka pun
bertanya-tanya mengenai tumbuhan yang ada di sana dengan pak Suryo. Tak terasa
ternyata mereka sudah berjalan sejauh 1.250 m. Rina dan teman-temannya sudah
merasa kelelahan. Untungnya di penghujung jalan ada sebuah posko, mereka pun
memutuskan untuk beristirahat di sana.
Sepuluh menit berlalu begitu
cepat, mereka pun memutuskan untuk mengakhiri penelitian dan menuju ke luar
area hutan. Namun ternyata, cuaca saat itu tidak mendukung untuk melanjutkan
perjalanan. Mereka akhitnya menunggu beberapa menit sampai hujan berhenti.
Sembari menunggu berhentinya hujan, mereka pun sempat berfoto di posko
itu dan tak terasa hujan pun berhenti dan mereka pun kembali melanjutkan
perjalanan. Tidak jauh dari posko tersebut, Rina melihat ada sebuah gang kecil
yang di dalamnya terdapat tumbuhan yang sangat jarang di lihatnya. Karena
merasa penasaran dengan gang dan tumbuhan itu, dia pun masuk ke gang itu tanpa
diketahui oleh teman sekelasnya. Semua teman sekelasnya dan juga pak Suryo,
terus berjalan sampai pada akhirnya setelah mereka sampai di luar area hutan,
mereka pun baru menyadari bahwa teman mereka yang bernama Rina tidak bersama
mereka. Semuanya panik mencari Rina. Sementara Rina yang berada di gang itu,
dia sedang asyik mengambil gmbr tumbuhan itu.
“Asyik, akhirnya aku dapatkan
juga tumbuhan ini.” Katanya dengan begitu kegirangan.
“Teman-teman, lihat tumbuhan
ini, begitu unik kan??” kata Rina sambil di dalam hati dia baru menyadari bahwa
dia di tinggal dari rombongannya.
“Teman-teman, kemana kalian?”
ia terus mencari
Tidak satu orang pun menyahut
pembicaraannya. Ia semakin panik dan takut karna pada saat itu yang terdengar
cuma suara kelelawar.
“Gimana ini, aku takut kali,
mana di sini gak ada sinyal lagi, bagaimana caranya aku meminta bantuan untuk
bisa keluar dari hutan ini??” tanyanya dalam hati sambil terus
berjalan mencari jalan keluar.
Hari pada saat itu sudah
mulai petang, dan suasana hutan semakin terlihat menyeramkan. Dia pun berdo’a
dalam hati semoga dirinya dapat keluar dari hutan itu. Ia menangis sangkin
takutnya dirinya berada di hutan itu sendirian. Karena Rina banyak
berhalusinasi tentang hantu, jadi sepintas ia seperti melihat sosok bayangan
perempuan yang berambut panjang dan memakai baju putih seakan ingin mencekik
dirinya.
Sementara itu teman sekelas
dan juga guru Rina, terus mencari Rina, walaupun pada saat itu keadaan hutan
sangat gelap. Untung saja mereka telah membawa senter dari rumah. Saat itu
salah seorang teman Rina yang bernama Cika, mendengar sebuah tangisan di gang
kecil itu.
“Teman-teman, kayaknya di gang
itu akk dengar suara tangisan dech, coba lihat ke arah sana yuk.” Ajak Cika.
Semuanya langsung masuk ke
gang kecil itu dan akhirnya mereka pun berhasil nemui Rina. Tapi sayangnya pada
saat ditemukan, Rina tampak pingsan karena sangkin takutnya. Mereka pun segera
membawa Rina menuju keluar hutan. Setelah sampai di luar hutan, Rina langsung
di bawa masuk ke dalam bus. Dan di dalam bus, guru-guru dan teman-temannya pun
menenangkan Rina.
Semua masalah telah selesai,
akhirnya Rina bersama rombongan memutuskan untuk pulang. Dan perjalanan ini pun
menjadi sebuah perjalanan yang tak akan di lupakan oleh Rina.